Setiapsiswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing. Tanggung jawab siswa sebagai seorang pelajar adalah beljara dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah di berikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap pelajar wabi dan mutlak menjalankan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali.
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dilengkapi dengan kunci jawaban muatan mata pelajaran PPKn kelas V Kurikulum 2013. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi seputar contoh soal tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat
PencegahanIntoleransi di Dunia Pendidikan Tanggung Jawab Semua Pihak. Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia. KASUS pemaksaan penggunaan jilbab bukan kali pertama. Dunia pendidikan kita dihebohkan dengan persoalan intoleransi, pemaksaan, diskriminasi, dan persoalan lain seputar politik identitas
Siswayang sadar pada tugasnya merupakan siswa yang mandiri, disiplin, dan tanggung jawab. Dalam jurnal Tingkat Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta dan Implikasinya (2016) oleh Febriani Putri Dewi, tanggung jawab belajar adalah kesadaran siswa akankewajiban dalam suatu kegiatan belajar. Baca juga: Sikap Tanggung
tanggungjawab pada siswa SD Inpres Barombong II Makassar. Hasil penelitian menunjukkan: bahwa guru sangat bertanggung jawab terhadap perilaku peserta didik berdasarkan hasil interview ditingkat sekolah atau lembaga pendidikan yang melalui kegiatan-kegiatan siswa yang terencana, terarah
Persembahanumat Budha di Kathmandu dalam Festival Pancha Dan. Sabtu, 6 Agustus 2022 15:52. Pemprov Papua beri bantuan sembako 1,2 ton bagi korban embun beku. Sabtu, 6 Agustus 2022 15:29. Sekolah-sekolah di Bandung diimbau tiadakan kegiatan ekstrakurikuler.
KurikulumMerdeka dan Dilema Kebebasan Siswa dalam Berpakaian. Ada dua kasus yang sering ramai diperbincangkan berkaitan dengan pakaian (seragam) atau atribut yang dikenakan oleh siswa di sekolah. Kasus pertama adalah soal pemaksaan pemakaian jilbab. Kasus kedua adalah mahalnya pungutan sekolah untuk biaya seragam.
materipada siswa. Gambar 4. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusinya Berdasarkan temuan tersebut, dketahui bahwa proses pembelajaran siswa terpusat pada LKBM sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar. Selain itu rasa tanggung jawab siswa masih kurang terakomodasi di dalam pembel-ajaran. Hal ini terbukti dari hasil observasi yang
R Ati Sukmawati & Nesvihani, Kemampuan Komunikasi Matematis dan Karakter Tanggung Jawab .. 53 53 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW DI KELAS VIII R. Ati Sukmawati, Nesvihani Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat
p2pu. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 110Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa pada Pembelajaran Daring MelaluiImplementasi Pendidikan KarakterSioratna Puspita Sari, Jessica Elfani Bermuli*Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan*Corresponding Author. Email jessbermuli12 The aim of this study was to describe the process of students’responsibility building through the implementation of character education inonline learning. This research used descriptive qualitative method. The subjectsof this study were students of class X IPA consisting of 27 students. Instrumentsof the research used were data of observation, reflection of every class teaching,lesson plan RPP and mentor’s feedback. All of the data were obtained duringthe implementation of the Field Implementation Program PPL. The dataanalysis technique used every result of previous research to support the datafindings in the field which were described in a qualitative description. Theresults of this study indicated that the implementation of character education isthe right solution to be able to shape students’ responsibility. The process ofcharacter building of students’ responsibility through the implementation ofcharacter education is carried out in a holistic and integrated manner throughproviding motivation, class regulations, delivery of subject matter, groupdiscussions and reflection activities. The character building of students’responsibility is carried out optimally covering all aspects of students, namelycognitive, affective and HistoryReceived 19-11-2020Revised 21-12-2020Published.03-03-2021Key WordsCharacter Education,Online Learning, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukankarakter tanggung jawab siswa melalui implementasi pendidikan karakter padapembelajaran daring. Metode yang digunakan adalah kualitatif dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA dengan jumlah siswasebanyak 27 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasilobservasi, refleksi mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP danumpan balik mentor yang diperoleh selama pelaksanaan Program PelaksanaanLapangan PPL. Teknik analisis data menggunakan kajian teori dan hasilpenelitian terdahulu untuk mendukung data temuan di lapangan yang dijabarkansecara deksriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaimplementasi pendidikan karakter merupakan solusi yang tepat untuk dapatmembentuk tanggung jawab siswa. Proses pembentukan karakter tanggungjawab siswa melalui implementasi pendidikan karakter dilakukan secara holistikdan terintegrasi melalui pemberian motivasi, peraturan kelas, penyampaianmateri pelajaran, diskusi kelompok dan kegiatan refleksi. Pembentukan karaktertanggung jawab siswa dilakukan secara optimal mencakup seluruh aspek siswayakni kognitif, afektif dan ArtikelDiterima 19-11-2020Direvisi 21-12-2020Diterbitkan 03-03-2021Kata KunciPendidikan Karakter,Tanggung Jawab,Pembelajaran to Cite Sari, S., & Bermuli, J. 2021. Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa pada PembelajaranDaring Melalui Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan KajianKepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 71. is an open-access article under the CC-BY-SA merupakan aspek terpenting bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakanaktivitas pendidikan berupaya untuk membentuk potensi manusia yang berkualitas Syafril &Zen, 2017. Kualitas manusia ditentukan oleh karakter yang ditampilkan. Oleh karena itu, Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 111aktivitas pendidikan berupaya untuk membangun sumber daya manusia yang cerdas dan jugaberkarakter mulia Sagala, 2013. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa tujuan pendidikantidak hanya mencakup pengembangan potensi manusia secara intelektual, melainkan jugaberfokus pada proses pembentukan karakter. Salah satu karakter yang penting untuk dimilikioleh siswa adalah karakter tanggung jawab. Tanggung jawab mewakili dasar nilai secaraUniversal Wibowo & Magfirotun, 2016. Pendidikan Kristen secara khusus bertujuan untukmenuntun siswa menjadi murid Kristus yang bertanggung jawab van Brummelen, 2009.Oleh karena itu, karakter tanggung jawab penting diajarkan kepada pembelajaran daring yang berlangsung sekarang ini, lebih menuntut siswauntuk bertanggung jawab dalam merancang dan melaksanakan aktivitas belajar secara aktifdan mandiri Widyanti, Hasudungan, & Park, 2020. Sobri, Nursaptini, dan Novitasari 2020memaparkan bahwa siswa memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pembelajaransecara mandiri, mendiagnosa kebutuhan belajar dan mengevaluasi hasil belajar, demipeningkatan proses belajar yang lebih baik selama mengikuti pembelajaran daring. Hal inimenunjukkan bahwa penting bagi siswa untuk menyadari tanggung jawabnya masing-masingdemi mencapai proses pembelajaran yang ideal dalam konteks pembelajaran daring. Padakenyataannya, siswa masih belum menyadari tanggung jawabnya selama mengikutipembelajaran fakta temuan di salah satu sekolah Kristen swasta di kota Jakarta,diketahui bahwa nilai karakter tanggung jawab dalam diri siswa kelas X IPA masih belumterbentuk secara optimal. Salah satu karakteristik siswa bertanggung jawab adalah memilikikesiapan belajar sebelum pembelajaran Rahayu, 2016. Hal tersebut belum sepenuhnyadilakukan oleh siswa sehingga berdampak pada proses pembelajaran yang berjalan kurangkondusif. Selain itu, ditemukan juga tindakan siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepatwaktu, lupa mengirimkan tugas dan mengerjakan tugas tidak sesuai dengan instruksi hasil observasi yang dilakukan, tindakan tersebut dapat dipengaruhi olehbeberapa faktor, yaitu siswa kelas X IPA merupakan lulusan siswa SMP yang berasal darisekolah yang berbeda-beda sehingga memerlukan penyesuaian dengan peraturan di sekolahtersebut. Faktor kedua, yaitu semester tersebut merupakan tahun ajaran baru bagi siswa kelasX IPA dan juga baru masuk pada tingkat SMA. Faktor ketiga, adalah pembelajaran daringmerupakan pengalaman pertama bagi siswa kelas X IPA. Hal ini dikarenakan saatpembelajaran daring pertama kali dimulai pada Maret 2020 akibat pandemik Covid-19, siswaSMP kelas IX sudah mulai persiapan untuk Ujian Nasional sehingga kurang memilikipengalaman pembelajaran secara daring. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang tepat untukmembentuk tanggung jawab siswa dalam memiliki kesiapan belajar yang optimal, komitmenuntuk mengerjakan tugas secara maksimal, mengumpulkan pekerjaan rumah sesuaikesepakatan dan menjalankan seluruh aktivitas kelas dalam pembelajaran daring dengantekun dan disiplin Aisyah, Nusantoro, & Kurniawan, 2014.Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka siswa yang merupakanciptaan Tuhan yang unik dan berbeda dari ciptaan lainnya, perlu dituntun untuk mengalamipertumbuhan dalam hal karakter tanggung jawab. Hal tersebut berarti siswa dapat memahamibahwa segala tindakan dan perilaku yang terkait aktivitas pembelajaran merupakan wujudpertanggungjawaban siswa di hadapan Tuhan. Salah satu alternatif solusi yang diterapkandalam pembentukan karakter tanggung jawab siswa adalah melalui pendidikan karakter menjadi bagian integral dalam isi pendidikan yang berupaya untuk Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 112membentuk karakter siswa Koesoema, 2015; Julaiha, 2014. Pembentukan karakter perludilakukan dengan membentuk pemahaman siswa akan nilai moral, kesadaran akanpentingnya nilai dan perwujudan nilai melalui perilaku dan tindakan sehari-hari Çubukçu,2012. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan karakter harus dilakukan secara utuh danmenyeluruh. Sebagai implikasinya, pendidikan karakter harus diimplementasikan denganpendekatan yang holistik dan terintegrasi dalam proses pembelajaran mencakup seluruhaspek siswa Fahmy, Bachtiar, Rahim, & Malik, 2015.Menurut Julaiha 2014, implementasi pendidikan karakter perlu dilaksanakan secaraterintegrasi dalam perencanaan dan aktivitas pembelajaran dengan pengenalan nilai-nilai,pengintegrasian nilai dalam penyampaian materi pelajaran, dan perancangan aktivitaspembelajaran yang melatih siswa untuk menerapkan nilai karakter. Hal ini penting dilakukanagar pendidikan karakter dapat berjalan secara optimal dan mampu membawa misi perubahandi dalam budaya dan kehidupan siswa Fahmy, Bachtiar, Rahim, & Malik, 2015. Olehkarena itu, implementasi pendidikan karakter harus dilaksanakan secara integral dalam prosespembelajaran dan perlu dipraktikkan secara berkelanjutan dalam diri siswa. Melaluipemaparan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah membahas proses pembentukankarakter tanggung jawab siswa melalui implementasi pendidikan karakter pada PenelitianPenelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatifsebagaimana yang dijelaskan oleh Rukin 2019 adalah riset yang bersifat deskriptif dancenderung menggunakan pendekatan yang mengembangkan pengertian, konsep-konsep darihasil temuan fakta hingga akhirnya menjadi sebuah teori ilmiah. Sementara itu, menurutAnggito dan Setiawan 2018, metode penelitian kualitatif merupakan metode analisis datadengan mendeskripsikan objek, fakta, fenomena atau peristiwa yang dituangkan dalamtulisan yang bersifat deskripsi. Temuan fakta tersebut diperoleh dari hasil pelaksanaanProgram Pelaksanaan Lapangan PPL yang dilakukan di salah satu sekolah Kristen swasta diKota Jakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA, dengan siswa laki-lakisebanyak 16 orang dan siswa perempuan sebanyak 11 orang. Instrumen yang digunakandalam penelitian ini berupa hasil observasi, refleksi mengajar, Rencana PelaksanaanPembelajaran RPP dan umpan balik mentor. Data yang diperoleh, dianalisis denganmengkaji setiap hasil temuan di lapangan dan menganalisisnya sesuai dengan teori dan hasilpenelitian terdahulu sehingga setiap data yang diperoleh dapat memperkuat gagasan 1. Diagram Alir Penelitian Modifikasi dari Busha dan Harter 1980 Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 113Hasil Penelitian dan PembahasanTanggung jawab merupakan karakter esensial dalam kehidupan manusia. Rochmah2016 mendefinisikan tanggung jawab sebagai sebuah substansi yang bersifat kodrati,artinya karakter yang secara alami menjadi bagian dalam diri manusia. Di dalam kontekspembelajaran daring yang berlangsung sekarang ini, penting bagi siswa untuk memilikikarakter tanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas dan tugas pembelajaran. Berdasarkanhasil penelitian Widyanti, Hasudungan, dan Park 2020, indikator siswa bertanggung jawabdalam mengikuti pembelajaran daring teramati dari adanya kesiapan belajar siswa untukmempelajari materi pelajaran sebelum proses pembelajaran. Sementara itu, Kartika,Tandililing, dan Bistari 2016 menjabarkan beberapa indikator siswa bertanggung jawabsebagai berikut 1 memiliki kesiapan belajar mandiri; 2 inisiatif untuk berpartisipasi aktifdalam pembelajaran; 3 disiplin dalam manajemen sumber belajar. Selain itu, Aisyah,Nusantoro, dan Kurniawan 2014, menjabarkan bahwa siswa dikatakan bertanggung jawabapabila memenuhi indikator berikut 1 komitmen pada tugas; 2 berinisiatif untukmenyelesaikan tugas; 3 memberikan usaha maksimal dan mampu menyelesaikan tugas tepatwaktu. Karakter tanggung jawab juga dapat diamati dari keterlibatan siswa dalammelaksanakan tugas Pasani dan Basil 2014, sikap kooperatif siswa dalam menjalankan diskusikelompok merupakan salah satu indikator yang dapat mengukur peran siswa untukbertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas bersama. Melalui pemaparan teori tersebut,maka rumusan indikator yang dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis data temuan,yakni 1 memiliki kesiapan belajar sebelum pembelajaran; 2 disiplin; 3 berpartisipasi aktifmengikuti pembelajaran; 4 mengerjakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu; 5 berinisiatifuntuk terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas data temuan perilaku siswa di salah satu SMA swasta Kristen di JakartaTabel 1, menunjukkan bahwa karakter tanggung jawab siswa kelas X IPA masih belumterbentuk secara optimal. Hal ini teramati dari kurangnya kesiapan belajar siswa untukmempelajari materi pelajaran pada sesi asinkronus. Menurut Appe, Duncan, dan Ellis 2016,kesiapan belajar merupakan bagian dari tanggung jawab siswa. Tindakan siswa yang tidakmemiliki kesiapan belajar dapat dikategorikan sebagai perilaku yang kurang bertanggungjawab. Selaras dengan hasil penelitian Rahayu 2016, yang memaparkan bahwaketidaksiapan siswa untuk mempelajari materi pelajaran sebelum pembelajaran merupakanwujud perilaku siswa yang kurang bertanggung tanggung jawab juga dapat diamati dari tindakan siswa dalam mengerjakandan menyelesaikan tugas sekolah. Data temuan menunjukkan adanya tindakan siswa yangtidak mengerjakan tugas secara optimal sehingga tidak dapat dikumpulkan tepat tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku yang tidak bertanggung jawab dalammenyelesaikan tugas secara maksimal. Mendukung fakta tersebut, penelitian Purwitasari danWardani 2019 mendefinisikan tindakan siswa yang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu,dan tidak sungguh-sungguh menjalankan tugasnya, sebagai perilaku yang tidak bertanggungjawab. Pada Tabel 1 di bawah ini, menunjukkan tindakan siswa yang kurang antusias danaktif dalam mengikuti pembelajaran dapat digolongkan sebagai perilaku yang kurangbertanggung jawab. Siswa yang bertanggung jawab seharusnya mampu mengikutipembelajaran dengan aktif dan antusias. Hal ini didukung dengan penjelasan Yuliyanto,Fadriyah, Yeli, dan Wulandari 2018 yang memaparkan bahwa siswa yang bertanggung Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 114jawab memiliki sikap antusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Selaras denganpenelitian Nuroniyah 2018 yang memaparkan bahwa siswa yang bertanggung jawabmemiliki kesadaran untuk berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu,kurangnya keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan perilakusiswa yang kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas adalah tabel penyajian temuan masalah yang diindentifikasi berdasarkanindikator masalah yang telah 1. Data Temuan Karakter Tanggung Jawab SiswaHasil Temuan Perilaku SiswaMemiliki kesiapanbelajar sebelumpembelajaranSiswa belum memiliki kesiapan belajar yang optimal untukmempelajari materi pelajaran yang telah dibagikan pada sesiasinkronusSiswa menghadiri kelas tepat waktu, memakai seragam yanglengkap sesuai peraturan sekolahBerpartisipasi aktifmengikutipembelajaranBelum terlihat keaktifan siswa untuk bertanya langsung ataumenyampaikan pendapat selama pembelajaran daringberlangsungMengerjakan danmenyelesaikantugas tepat waktuSiswa masih belum maksimal untuk mengerjakan tugas danterdapat siwa yang telat bahkan lupa untuk mengerjakan tugasBerinisiatif untukterlibat aktif dalammenyelesaikantugas kelompokTerdapat beberapa kelompok yang kurang optimal dalammenjalankan diskusi, sehingga harus diarahkan untukmemiliki pembagian tugas yang jelas serta kurangnyaketerlibatan setiap kelompok dalam menyelesaikan tugasData temuan berikutnya menunjukkan perilaku siswa yang kurang berperan aktifdalam menyelesaikan tugas kelompok secara bersama. Sikap kooperatif siswa dalammenjalankan diskusi kelompok menjadi salah satu indikator tanggung jawab. Selaras denganpemaparan Pramasanti, Bramasta, dan Anggoro 2020 bahwa perilaku siswa yang terlibataktif dalam bekerja kelompok menjadi salah satu komponen yang dapat mengukur tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas secara bersama-sama. Oleh karena itu, siswa yangtidak terlibat dalam diskusi kelompok dan cenderung pasif dalam menyelesaikan tugaskelompok, dapat dikategorikan sebagai perilaku yang kurang bertanggung jawab. Pernyataanini didukung oleh Purwitasari dan Wardani 2019 yang memaparkan bahwa tindakan siswayang kurang aktif dalam mengikuti diskusi kelompok dapat dikategorikan sebagai perilakuyang kurang bertanggung analisis masalah tersebut, diketahui bahwa karakter tanggung jawab dalamdiri siswa masih belum terbentuk secara optimal. Siswa perlu dituntun untuk menyadari perandan tanggung jawab dalam memenuhi kewajibannya sebagai seorang pelajar yakni belajar,mengerjakan tugas dan melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan antusias. MenurutPramasanti, Bramasta, dan Anggoro 2020 perilaku siswa yang kurang bertanggung jawabakan berakibat pada munculnya perilaku negatif seperti mengabaikan tugas sekolah, tidakfokus dalam pembelajaran dan pada akhirnya melimpahkan tanggung jawabnya kepada oranglain. Perilaku siswa yang kurang bertanggung jawab pada akhirnya akan berdampak cukupbesar bagi perkembangan diri dan pencapaian masa depan siswa Suryadi & Gunawan, 2018. Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 115Oleh karena itu, pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada pembelajaran daring perludilaksanakan melalui implementasi pendidikan karakter menjadi sarana pembentukan karakter siswa agar bertindaksesuai dengan nilai etika yang tepat. Sejalan dengan penjelasan Utami 2019 yangmemaparkan bahwa pendidikan karakter dapat membantu pembentukan karakter siswamelalui pengenalan nilai etika. Secara khusus, pendidikan karakter Kristen melaksanakanpembentukan karakter dengan berpedoman pada prinsip nilai yang bersumber dari dengan penjelasan Debora dan Han 2020 yang menjabarkan bahwa pembentukankarakter Kristen didasarkan pada kebenaran Alkitab sebagai satu-satunya penyedia nilai etikayang absolut. Berdasarkan pemahaman tersebut, diketahui bahwa pembentukan karaktertanggung jawab siswa dapat dilakukan melalui pendidikan karakter yang menuntun siswauntuk menyadari keberadaan dirinya sebagai pelaku yang memiliki tanggung jawabdihadapan tanggung jawab dapat diinternalisasi secara utuh dalam diri siswa melaluiimplementasi pendidikan karakter dalam aktivitas pengajaran. Nitte dan Bulu 2020,menegaskan bahwa implementasi pendidikan karakter harus dinyatakan dalam setiappembelajaran di dalam kelas melalui keteladanan dan pembiasaan. Sejalan dengan penjelasanTsai 2012 bahwa implementasi pendidikan karakter berarti berusaha membagikan nilaishare value untuk membiasakan siswa mempraktikkan nilai tanggung jawab. Implementasipendidikan karakter yang dilakukan tidak hanya berupa perbaikan tingkah laku, melainkanmembentuk siswa secara utuh untuk membawa perubahan karakter dalam diri ini didukung oleh Heriyanto, Komariah, Satori, dan Suryana 2019, bahwapendidikan karakter bertujuan membantu siswa mengalami transformasi diri secara karena itu, implementasi pendidikan karakter yang dilaksanakan dengan pendekatanholistik dan terintegrasi di dalam aktivitas pembelajaran menjadi cara terbaik untukmembentuk karakter tanggung jawab dalam diri siswa. Selaras dengan pemaparan Afriana2018 yang menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter secara holistik danterintegrasi dalam pembelajaran merupakan cara yang efektif untuk menuntun siswa padapemahaman nilai secara kognitif, mengapresiasi nilai secara afektif, mempraktikkan nilaidalam tindakan sehari-hari sehingga membawa perubahan secara utuh dalam diri dari pemahaman tersebut, maka implementasi pendidikan karakterdilaksanakan secara holistik dan terintegrasi dalam aktivitas pembelajaran melalui pemberianmotivasi, peraturan kelas, aktivitas diskusi kelompok, penyampaian materi pelajaran dankegiatan refleksi. Implementasi pendidikan karakter tersebut dilakukan pada kelas X IPA danhasil tindakan siswa yang dicatat, dirumuskan dalam Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan empatbentuk implementasi pendidikan karakter yang dilakukan di dalam proses nilai karakter tanggung jawab dimulai dengan pemberian motivasi danperaturan kelas sebagai kegiatan pendahuluan dari implementasi pendidikan Julaiha 2014, pemberian motivasi dan peraturan kelas dapat menjadi sarana untukmemperkenalkan nilai karakter dalam diri siswa. Hal ini menuntun siswa pada kesadaranakan pentingnya nilai tanggung jawab. Oleh karena itu, pemberian motivasi dan peraturankelas dilakukan secara konsisten dalam setiap pertemuan sebagai sebuah proses yangdilakukan secara proses pembelajaran, pendidikan karakter dapat diintegrasikan melaluiaktivitas kelas dan penyampaian materi pelajaran pada kegiatan inti. Aktivitas kelas sebagailangkah kedua pada implementasi pendidikan karakter yang dirancang adalah diskusi Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 116kelompok Tabel 2, No. 2. Menurut Pramasanti, Bramasta, dan Anggoro 2020 aktivitasdiskusi dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mempraktikkan nilai tanggung jawab. Selamapelaksanaan diskusi, siswa dituntun untuk menyelesaikan tugas kelompok, memilikipembagian tugas yang jelas dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Selain itu, siswa dilatihdan dibimbing untuk dapat menjalankan diskusi kelompok secara optimal. Proses ini dapatmelatih dan membiasakan siswa untuk mempraktikkan nilai tanggung jawab denganmaksimal. Hal tersebut selaras dengan pendapat Julaiha 2014 yang menjelaskan bahwamemfasilitasi siswa dengan cara dibimbing untuk dapat bekerja secara berkelompok dapatmembentuk nilai tanggung jawab dalam diri siswa. Oleh karena itu, aktivitas diskusidirancang untuk melatih siswa mempraktikkan nilai tanggung jawab sebagai muatanpsikomotor 2. Implementasi Pendidikan Karakter dalam PembelajaranBentuk-Bentuk ImplementasiPendidikan KarakterPemberian motivasi dan peraturankelas dilakukan secara konsistendisetiap pertemuanSiswa aktif dalam pembelajaran, memilikikesiapan belajar walaupun belum ditunjukanoleh semua siswa dan bertanggung jawabdalam melaksanakan instruksi penugasanyang diberikanMelatih dan mengarahkan siswamempraktikkan karakter tanggungjawab melalui aktivitas diskusikelompokSelama diskusi, terlihat beberapa tanggungjawab siswa untuk berpartisipasi dalampembagian tugas yang jelas, ketua kelompokmengarahkan setiap anggota kelompok untukterlibat aktif dalam menyelesaikan tugassehingga dapat diselesaikan tepat waktuIntegrasi nilai karakter tanggungjawab dalam penyampaian materipelajaranBeberapa siswa memahami konsep tanggungjawab yang diajarkan dengan menjawabpertanyaan yang diberikan dengan tepatKegiatan refleksi pada bagianpenutupSiswa dapat merefleksikan nilai tanggungjawab dengan tepat ketika diberikanpertanyaan refleksiTahap ketiga dalam implementasi pendidikan karakter, yaitu dengan penjelasanmateri pelajaran dan integrasi nilai karakter tanggung jawab Tabel 2, No. 3. Hal inidilakukan untuk membangun pemahaman siswa perihal nilai tanggung jawab, dalam hal inimencakup ranah kognitif khususnya ketika siswa berusaha memberikan jawaban ataspertanyaan yang diberikan. Menurut Afriana 2018, model implementasi pendidikankarakter yang lebih efektif dan efisien adalah dengan mengintegrasikan nilai karakter dalampenyampaian materi pelajaran. Oleh karena itu, integrasi nilai dalam penyampaian materipelajaran menjadi salah satu cara untuk menginternalisasi nilai karakter tanggung nilai tanggung jawab yang dilakukan pada penelitian di kelas X IPA,dilakukan pada pembelajaran Biologi, materi Keanekaragaman Hayati. Siswa dalam prosespembelajaran diperkenalkan pada peran dan tanggung jawab manusia untuk memeliharasumber keanekaragaman hayati. Pada materi tersebut, pemahaman siswa perihal karaktertanggung jawab dibentuk melalui penekanan konsep “memelihara dan menghargai” yangmemberikan gambaran umum mengenai cara siswa ikut bertanggung jawab dalammelestarikan keanekaragaman hayati yang kini terdampak dengan berbagai bentuk ancaman. Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 117Siswa diberikan penjelasan perihal bentuk-bentuk ancaman yang terjadi, seperti penebanganhutan secara liar, deforestasi hutan, fragmentasi hutan, hingga perburuan liar satwa maupuntumbuhan penting. Siswa juga dijelaskan mengenai dampak dari ancaman tersebut, sepertihilangnya keragaman dari suatu spesies, berkurangnya luas suatu hutan, meningkatnyaancaman polusi, hingga bencana alam yang akhir-akhir ini melanda Indonesia. Berdasarkanpenjelasan bentuk ancaman dan dampak tersebut, menjadi arahan bagi siswa untukmemikirkan bentuk tanggung jawab yang dapat mereka lakukan sebagai pelajar dan jugasebagai warga negara Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan van Brummelen 2008bahwa siswa sebagai pelaku-pelaku yang bertanggung jawab perlu dituntun untuk menyadarikeberadaan dirinya sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam menjaga alam ciptaanagar berfungsi sesuai tujuannya masing-masing. Melalui konsep materi pelajaran ini, nilaitanggung jawab disampaikan secara jelas kepada siswa. Penjelasan tersebut dilakukan agarnilai karakter bertanggung jawab dapat diinternalisasi dan dikembangkan di dalam diri keempat yang dilakukan pada implementasi pendidikan karakter padapenelitian ini, yaitu siswa dibimbing untuk menjadi murid yang reflektif melalui kegiatanmenuliskan refleksi pribadi Tabel 2, No. 4. Pada bagian penulisan refleksi, muatan kognitifdan afektif siswa dibentuk untuk memahami dan menyadari pentingnya nilai karaktertanggung jawab siswa sebagai bagian yang harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Maryono, Budiono, dan Okha 2018, kegiatan refleksi dapat mendorong siswauntuk mewujudkan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Simarmata 2018 memaparkan bahwakegiatan refleksi merupakan salah satu pendekatan dalam pendidikan karakter yang dilakukandalam proses pembelajaran kepada siswa, sebagai salah satu cara untuk membangunpemahaman siswa akan tanggung jawabnya terhadap cara belajar yang harusdiwujudnyatakan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari reflection on action. Pernyataanyang sama juga disampaikan oleh Julaiha 2014 bahwa memfasilitasi siswa melalui kegiatanrefleksi merupakan cara yang tepat dalam menginternalisasi dan mengembangkan nilaikarakter dalam diri siswa. Melalui pemaparan dari teori tersebut, dapat dikatakan bahwakegiatan refleksi merupakan pendekatan dalam pendidikan karakter yang memfasilitasi siswauntuk mewujudkan nilai karakter tanggung jawab dalam tindakan dan perilakunya sehari-hari. Rangkaian pelaksanaan implementasi pendidikan karakter ini dimaksudkan agar siswamampu memahami tanggung jawabnya sebagai pelajar, yaitu belajar secara maksimal,komitmen dalam mengerjakan tugas dan terlibat aktif dalam mengikuti aktivitaspembelajaran. Evaluasi dari pelaksanaan implementasi pendidikan karakter padapembelajaran daring menunjukkan kendala dalam hal manajemen waktu dan kesulitan untukmemantau siswa secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan konteks pembelajaran daringmemberi ruang yang terbatas untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran. Sejalan denganpemaparan Sadikin dan Hamidah 2020 bahwa salah satu tantangan khusus dalampelaksanaan pembelajaran daring ialah keterbatasan tenaga pendidik dalam menjangkau danmengawasi kegiatan belajar siswa. Hal ini menyebabkan pemantauan perkembangan karaktertanggung jawab siswa kurang dapat dilakukan secara yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala dalam memantau perkembangankarakter tanggung jawab siswa, yakni mengupayakan perancangan aktivitas diskusi yangdilakukan selama pembelajaran dan pemberian rubrik penilaian kerja kelompok. Rubrikmerupakan salah satu instrumen penilaian kinerja siswa, sebagaimana yang dijelaskan olehAgustin, Suryana, dan Nugaraha 2018 bahwa rubrik dapat dijadikan sebagai kriteria Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 118penilaian hasil belajar ataupun kinerja siswa. Penggunaan rubrik memberikan masukan danumpan balik untuk membantu meningkatkan keterampilan dan kinerja siswa dalammenyelesaikan suatu tugas ataupun proyek kerja siswa Puspitasari, Haryani, & Widiarti,2014; Suwarno, 2016.Rubrik penilaian kerja kelompok yang diberikan memuat kriteria indikator tanggungjawab, yakni berpartisiapasi aktif dalam mengerjakan tugas kelompok melalui pembagianperan dan tanggung jawab siswa dalam kelompok, mengumpulkan tugas tepat waktu danseluruh anggota berpartisipasi dalam melaksanakan diskusi kelompok. Pemberian rubrik inisejalan dengan penelitian Syafitri 2017 yang memaparkan bahwa pemberian rubrik yangmengacu pada indikator tanggung jawab siswa dapat menjadi salah satu cara untuk memantautanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas pembelajaran. Pernyataan yang sama jugadisampaikan oleh Ragupathi dan Lee 2020, bahwa pemberian rubrik penilaian kinerja siswamemungkinkan untuk memantau dan mengetahui kinerja siswa dalam melaksanakan tugaspembelajaran. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi salah satu solusi untuk memantaukarakter tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas pembelajaran di tengah kondisipembelajaran daring yang serba terbatas dalam ruang dan analisis tersebut, implementasi pendidikan karakter dalam pembentukankarakter tanggung jawab siswa pada masa pembelajaran daring seperti saat ini perluditerapkan di sepanjang proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pendidikan karaktermerupakan pendidikan yang harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat membentukkarakter positif dalam diri yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah implementasi pendidikankarakter dapat membentuk karakter tanggung jawab siswa yang dilakukan secara holistis danterintegrasi dalam aktivitas pembelajaran dengan mencakup seluruh aspek siswa. Prosesimplementasi pendidikan karakter dilaksanakan melalui pemberian motivasi, peraturan kelas,aktivitas diskusi, penyampaian materi pelajaran dan kegiatan refleksi yang dilakukan secaramenyeluruh dalam kegiatan pembelajaran. Pada penerapannya, siswa dituntun melaksanakantanggung jawabnya untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan melaksanakan Adapun saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian ini adalah sebagai berikut1 bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi landasan bagi guru dalam mengoptimalkanimplementasi pendidikan karakter yang tidak hanya diterapkan dalam mata pelajaran namundapat dikembangkan melalui kegiatan non-akademik seperti ekstrakurikuler ataupun kegiatanpeduli lingkungan yang dapat melibatkan siswa untuk mempraktikkan karakter tanggungjawab secara nyata; 2 bagi sekolah, diharapkan dapat melakukan evaluasi rutin terkaitpelaksanaan implementasi pendidikan karakter di dalam aktivitas pengajaran sehingga dapatterus berjalan optimal; dan 3 bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dieksplorasilebih lanjut dengan menghadirkan bentuk-bentuk implementasi pendidikan karakter yangdisesuaikan dengan konteks sekolah yang diteliti untuk mengembangkan karakter tanggungjawab siswa selama masa pembelajaran daring. Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 119Daftar PustakaAfriana. 2018. Analysis of student's perspective toward implementation of charactereducation. Journal of English Education, IV2, I., Suryana, Y., & Nugaraha, A. 2018. Pengembangan instrumen penilaian kinerjaberbasis outdoor learning di SD. PEDADIDAKTIKA Jurnal Ilmiah Pendidikan GuruSekolah Dasar, V1, A., Nusantoro, E., & Kurniawan, K. 2014. Increase learning responsibilitiesthrough content usage services. Indonesian Journal of Guidance and CounselingTheory and Aplication, III3, A., & Setiawan, J. 2018. Metodologi penelitian kualitatif. E. D. Lestari, Penyunt.Sukabumi, Indonesia CV D., Duncan, W., & Ellis, W. 2016. Key learners' characteristics for academic Journal of Process Education, VIII2, C., & Harter, S. 1980. Research methods in librarianship Techniques andinterpretation. New York, United State of America Academic Z. 2012. The effect of hidden curriculum on character education process ofprimary school students. Educational Sciences Theory & Practice, xii2, K., & Han, C. 2020. Pentingnya peranan guru kristen dalam membentuk karaktersiswa dalam pendidikan kristen Sebuah kajian etika kristen [The significance of therole of christian teachers in building students’ character in christian education Astudy of christian ethics]. Diligentia Journal of Theology and Christian Education,II1, 1-12. doi R., Bachtiar, N., Rahim, R., & Malik, M. 2015. Measuring student perceptions topersonal characters building in education An indonesian case in implementing newcurriculum in high school. Procedia-Social and Behavioral Sciences, II11, Komariah, A., Satori, D., & Suryana, A. 2019. Character education in the era ofindustrial revolution and its relevance to the high school learning transformationprocess. Utopia Y Praxis Latinoamericana, XXIV5, S. 2014. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Jurnal DinamikaIlmu, XIV2, 226-238. doi L., Tandililing, E., & S, B. 2016. Penerapan Engaged learning strategy dalammenumbuhkembangkan tanggung jawab belajar dan kemampuan koneksi matematissiswa sekolah menengah atas. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, I2, D. 2015. Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh. Yogyakarta, Indonesia Budiono, H., & Okha, R. 2018. Implementasi pendidikan karakter mandiri disekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, III2, Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 120Nitte, Y., & Bulu, V. 2020. Pemetaan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasarse-Kota Kupang. Jurnal Kependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan KajianKepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 61, S. 2018. Pengembangan instrumen pengukuran sikap tanggung jawab siswamadrasah aliyah. Wijaya Dharma Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan, VI2,134-141. doi C. F., & Basil, M. 2014. Mengembangkan karakter tanggung jawab siswa melaluipembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe TAI di kelas VIII Pendidikan Matematika, II3, 219-229. doi R., Bramasta, D., & Anggoro, S. 2020. Implementasi pendidikan karaktertanggung jawab dan kerja sama dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013 di sdnegeri 2 berkoh. Jurnal Papeda, II1, & Wardani, N. S. 2019. Upaya peningkatan sikap tanggung jawab melaluipsmnht siswa kelas II sdn sidorejo lor 03 semester II tahun ajaran 2018/2019. JurnalBasicedu, III1, 234-242. doi N., Haryani, S., & Widiarti, N. 2014. Pengembangan rubrik performanceassesment pada praktikum hidrolisis garam. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, VIII1, K., & Lee, A. 2020. Beyond fairness and consistency in grading The role ofrubrics in higher education. Diversity and Inclusion in Global Higher Education, 73-95. doi R. 2016. Improvement of responsibility characters of sd students through productassessment in mind mapping learning. Jurnal Konseling GUSJIGANG, II1, E. Y. 2016. Mengembangkan karakter tanggung jawab pada pembelajar. AlMurabbi, III1, 2019. Metodologi penelitian kualitatif. Takalar, Indonesia Yayasan AhmarCendekia A., & Hamidah, A. 2020. Pembelajaran daring di tengah wabah Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, VI2, S. 2013. Etika & moralitas pendidikan Peluang dan tantangan. Jakarta, Indonesia H. D. 2018. Pendidikan karakter melalui metode refleksi. Jurnal PendidikanPenabur, XI7, M., Nursaptini, & Novitasari, S. 2020. Mewujudkan kemandirian belajar melaluipembelajaran berbasis daring diperguruan tinggi pada era industri JurnalPendidikan Glasser, IV1, 64-71. doi S., & Gunawan, I. 2018. Pengaruh Teknik Asertif Training Terhadap SikapTanggung Jawab Pada Siswa MTs. Penyaring Kabupaten Sumbawa Besar. JurnalKependidikan Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di BidangPendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 41, Jurnal KependidikanJurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaandi Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, No. 1 Maret 2442-7667pp. 110-121Email jlppm Kependidikan Vol. 7, No. 1 Maret 2021Copyright © 2021, Sari, PS., & Bermuli, JE. 121Suwarno, S. 2016. Pentingnya rubrik penilaian dalam penilaian keterampilan vocationalsiswa. Prosiding Seminar Nasional USN Vocational Day, I1. doi R. 2017. Meningkatkan tanggung jawab belajar melalui strategi giving questionsand getting answers pada siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,I2, 57-63. doi & Zen, Z. 2017. Dasar-dasar ilmu pendidikan 1st ed.. Yogyakarta, Indonesia K. C. 2012. Bring character education into classroom. European Journal ofEducational Research, I2, 163-170. doi S. W. 2019. Penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan kedisiplinan Pendidikan, IV1, 63-66. doi Brummelen, H. 2008. Batu loncatan kurikulum Berdasarkan Alkitab. Jakarta,Indonesia Universitas Pelita Brummelen, H. 2009. Berjalan bersama tuhan di dalam kelas Pendekatan kristianiuntuk pembelajaran. Jakarta, Indonesia Universitas Pelita I. S., & Magfirotun, S. 2016. Peran guru dalam membentuk tanggung jawab siswakelas V sekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, I1, A., Hasudungan, S., & Park, J. 2020. E-learning readiness and perceived learningworkload among students in a Indonesian university. Knowledge Management & E-learning, XII1, 18-29. doi A., Fadriyah, A., Yeli, K., & Wulandari, H. 2018. Pendekatan saintifik untukmengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa sekolah dasar. MetodikDidaktik, XIII2, 87-98. doi ... Before conducting the research, I searched for existing studies related to the character of student responsibility. The results 1 Research by Sari and Bermuli, 2021found that through the provision of motivation, discussion, and reflection activities, character education can shape the character of student responsibility in learning; 3 Research by Prihastuti and , 2020 found that students already showed responsible character, as shown by the responsible completion of tasks. ...... In addition, thinking before acting and considering the consequences include what students will do with a responsible character. Responsibility is to perform the task wholeheartedly, work with a high work ethic, strive to achieve the best achievements giving the best, control yourself and cope with stress, and be disciplined and accountable for the choices and decisions Sari and Bermuli, 2021 In Winarsih's opinion, as quoted Prihastuti and, 2020, habituation carried out at school is expected to cultivate good habits for students so that a character of responsibility for attitudes, words, and actions can be formed. Students can maintain their words and attitudes and are accustomed to expressing appreciation and gratitude to others if they receive assistance from the character traits of responsibility, including 1. ...Dela Ambarsari Akhtim WahyuniThe government implemented the online learning system when the Covid-19 pandemic broke out. Online learning impacts the character development of student responsibilities such as discipline in doing assignments on time, carrying out obligations as students, and the ability to cooperate with groups because teachers do not supervise students directly in class. In fact, according to Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System, national education aims to shape students' disposition. Responsibility is one characteristic that plays an essential role for students in forming dispositions in school. This study aims to analyze the character of student responsibility during limited face-to-face learning after the Covid-19 pandemic. The subjects in this study were students and homeroom teachers at SDN Kalitengah II Tanggulangin, Sidoarjo. The data collection method is carried out qualitatively. The results of this study show that student responsibilities are well demonstrated by the established indicators of student responsibility character. Further research is expected to be carried out with different types of characters, carried out learning reflections, and coupled with quantitative method validation.... Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati Sari & Bermuli, 2022. Pembentukan karakter perlu dilakukan dengan membentuk pemahaman siswa akan nilai moral, kesadaran akan pentingnya nilai dan perwujudan nilai melalui perilaku dan tindakan sehari-hari. ...Nur Baeti AtikNovi MulyaniPenelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya pembentukan karakter disiplin, dikarenakan melihat dari penyimpangan-penyimpangan yang jauh dari karakter mulia. Karakter merupakan pondasi awal untuk menanamkan kepada peserta didik agar menjadi generasi yang berakhlak mulia. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan mengenai upaya guru Kelas IV Dalam Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di MI Nurul Islam Sidamukti Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2021/2022. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Nurul Islam Sidamukti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu data yang diperoleh seperti hasil observasi, hasil wawancara, catatan lapangan, dan tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah reduksi data, peyajian data, verifikasi data, dan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa peranan guru kelas dalam pembentukan karakter disiplin siswa MI Nurul Islam Sidamukti yaitu guru sebagai pendidik, pembimbing, pengajar, pelatih, dan evaluator. Sedangkan upayanya dengan menggunakan metode pembiasaan, keteladanan, menciptakan suasana kondusif, peraturan, hukuman, penghargaan, dan konsistensi. Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditunjukkan dengan perubahan sikap dan perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik dengan mencerminkan kebiasaan mematuhi peraturan-peraturan yang ada di madrasah dan kegiatan rutin madrasah.... Nitte & Bulu 2020 confirms that the implementation of educational character is expressed in every classroom lesson through example and habituation. In line with that, Tsai in Sari & Bermuli, 2021 states that implementing character education means trying to provide value share value to appease students, which refreshes the value of responsibility. ...Putri Setiya NingrumAchmad Muthali'inCurriculum development as an educational program has a solid foundation and principles to support implementing the expected national education goals. The decline in students' academic and character values, especially the low awareness of responsibility, is the urgency why this research was carried out. This study aims to determine the development of civic responsibility competencies in implementing the Merdeka Curriculum. This study uses a qualitative method with a descriptive design. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. It was then validated using triangulation to ensure the trustworthiness of the information obtained from the informants. Data analysis techniques in this study are data collection, reduction, presentation, and conclusion. The results of this study indicate that the development of civic responsibility competencies in implementing the Merdeka Curriculum in schools is very much needed. Developing an attitude of responsibility can be done through habituation, group work, and discussion. Developing civic responsibility competencies in implementing the Merdeka Curriculum is considered capable of equipping students to become good and responsible citizens. This research is expected to provide implications as reference material for further research.... Yulita, EMa Sukmawati 2021 Sifat tanggung jawab juga dapat dilihat dalam tindakan melaksanakan dan menyelesaikan tugas. Sari and Bermuli 2021 Sikap tanggung jawab merupakan karakter yang harus ditanamkan sedini mungkin. Mengapa demikian, karena karakter yang berkualitas adalah karakter yang dibentuk dan ditumbuhkan sedini mungkin. ...Janes SinagaJuita Lusiana SinambelaDale Dompas SompotanBeni Chandra PurbaThe purpose of this paper is so that every parent understands their role in providing the first education before or after the child enters formal education in general. Often parents leave education problems to their teachers at school, but parents forget that education must start at home and parents are the teachers. By providing the first education at home through parents, the parents will be able to properly direct what are the goals or aspirations of the parents towards their children, both formally and in character. If parents do not neglect this, there will be many children who can be educated properly and correctly according to the expectations of the parents in the future. The research was conducted using qualitative methods by collecting data from bibliography of books and scientific journals as well as online media. It is hoped that this research can increase parental awareness in providing the first education to their children... Berkurangnya minat belajar sering terjadi pada siswa, hal itulah yang membuat nilai akademis siswa juga menurun. selain itu juga siswa akan tertinggal dengan teman-temannya yang lain [16]. ...Feby Intan WahanaFeri TirtoniResearch on the Character Analysis of Responsibility of Class IV Students in Face-to-Face Learning During the Covid-19 Pandemic has the aim of knowing the character of the responsibility of grade IV students when carrying out face-to-face learning again and the factors that hinder and support in the character of the responsibility of grade IV students in face-to-face learning during the Covid-19 pandemic. This researcher uses qualitative methods of phenomenology that are descriptive. This research was carried out in January 2022. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The results of research that has been carried out in the field show that Character analysis of responsibility of grade IV students during the Covid-19 Pandemic related to the results of 1 The implementation of picket assignments on a regular basis has been fulfilled by most of the grade IV students who have self-awareness with the responsibilities they receive. Such as running a class hygiene picket according to a schedule that has been determined together. 2 Active participation in school activities such as reactivated extra schools, attending tilawah classes on every Thursday. 3 Submit proposals for problem solving that students can do in the classroom such as working on group projects, students are trained to discuss and solve problems that have been provided. the character of responsibility on face-to-face learning in the time of COVID-19 well. Supporting factors there is a school environment that has an adiwiyata school program that can help students in training the character of their responsibilities as well as an active role as well as encouragement from the class teacher, while the inhibiting factor is from within the students themselves and also the friendship environment that can influenceIstiqomah Nur AzizahListyaningsih ListyaningsihTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program Family Curriculum dalam membentuk karakter tanggung jawab pada peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu At Taqwa Surabaya. Fokus dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pada kebiasaan yang diajarkan di sekolah apakah juga diterapkan di rumah atau belum hingga membentuk karakter tanggung jawab. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kesesuaian implementasi program dari David C. Korten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kabid Kurikulum dan Sapras, Wakil Kabid Kesiswaan dan Humas, perwakilan wali kelas 7, 8, dan 9, serta perwakilan wali murid dari kelas 8 dan 9. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, observasi partisipan, dan dokumentasi. Data wawancara dianalisis menggunakan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program Family Curriculum dalam membentuk karakter tanggung jawab pada peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu At Taqwa Surabaya telah berhasil membentuk karakter tanggung jawab pada peserta didik terbukti dari kebiasaan yang diajarkan di sekolah sudah diterapkan di rumah dengan baik yaitu sholat wajib 5 waktu dan ibadah sunnah lainnya melalui alarm sholat, pencapaian target kegiatan melalui buku penghubung sebelum pandemi, pengkondisian belajar melalui home visit, dan memiliki kepercayaan diri dalam berkomunikasi saat mempresentasikan proposal hidup melalui student show. Kata Kunci implementasi, program Family Curriculum, karakter, tanggung Rama YaniRisma Delima HarahapThe characteristics of biology education students in lectures must be known to design better lectures. This study aims to analyze and determine students' characteristics in the Biology Education Study Program enrolled in basic biology courses at Universitas Labuhanbatu. This study employed a descriptive qualitative approach. A total of 30 first-semester biology education students were sampled from the population of first-semester biology education students. The tool for data collection was interviewed, and the strategy for data collection was the distribution of a questionnaire. The results of this study indicated that Biology Education students' characteristics enrolled in basic biology courses at Universitas Labuhanbatu were as follows 1 Confidence in analyzing and understanding basic biology materials 2 Discipline 3 Honesty 4 Responsible and 5 Social care According to the results of this study, the student's character in the education system is one of the main aims for supporting a learning process in students so that they can become the next generation of individuals with excellent character Karakteristik mahasiswa pendidikan biologi dalam perkuliahan perlu diketahui guna mendesain perkuliahan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis dan mengetahui karakter yang ada pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi pada mata kuliah biologi dasar di Universitas Labuhanbatu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif, Populasi yang digunakan adalah mahasiswa pendidikan biologi semester satu dengan pengambilan sampel total sampling yang berjumlah 30 mahasiswa pendidikan biologi, Instrumen dalam pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara serta teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket. Hasil dalam penelitian ini memperoleh hasil bahwa karakter pada mahasiswa Pendidikan Biologi pada mata kuliah biologi dasar di Universitas Labuhanbatu memperoleh hasil sebagai berikut bahwa perolehan hasil data berupa 1 Percaya diri menganalisis dan memahami materi biologi dasar 47,20%, 2 Disiplin 76,66%, 3 Kejujuran 48,66%, 4 Bertanggungjawab 81,86%, 5 Peduli sosial 69,66%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter pada mahasiswa dalam sistem pendidikkan merupakan salah satu prioritas yang sangat penting dalam menunjang suatu proses pembelajaran yang ada pada diri mahasiswa agar dapat menjadi generasi penerus yang terbentuk jiwa karakter yang Hermawan Fitri Nur MahmudahProgram Adiwiyata di sekolah ditujukan untuk peningkatan karakter peduli lingkungan anak-anak dan remaja lewat pihak sekolah. Kurangnya sikap peduli lingkungan pada siswa dikarenakan salah satunya belum maksimalnya penggunaan sarana prasarana di sekolah dan tidak adanya sanksi yang diberikan oleh sekolah jika melanggar peraturan. Untuk itu memang sarana juga peraturan yang ada penting sekali untuk diperhatikan dalam kegiatan dan pemaksimalan Program Sekolah Adiwiyata ini. Dengan adanya program Adiwiyata ini sekolah mempunyai pandangan bagaimana memaksimalkan peningkatan karakter peduli lingkungan siswa. Dengan penumbuhan sikap karakter peduli lingkungan pada peserta didik disekolah diharapkan mampu membentuk insan yang mempunyai karakter peduli lingkungan, sehingga kedepannya lingkungan sekolah, masyarakat maupun di lingkungan keluarga nyaman dan kondusif untuk kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian ada di SD Muhammadiyah Nitikan karena baru saja melaksanakan Program Adiwiyata di tingkat Firsta MutiaraBistari BistariSiti HalidjahThis study aims to produce a HOTS Student Worksheet design with a nuanced attitude of responsibility in the material for adding and subtracting fractions for class V SDN 12 Pontianak Kota. The research method used is research and development RnD by adapting the Thiagarajan 4D development model define, design, development and dissemination. The data source for this research is the results of the validation of the three validators and the results of the student worksheet trials. The data collection technique for this research was a validator validation questionnaire, test questions for students, as well as documentation on the LKPD used by the teacher. The results of the research show that during the process of developing HOTS LKPD with a nuanced attitude of responsibility it is carried out only in three stages, namely the define, design and development stages. The percentage of LKPD validity criteria from the material aspect has an average of 4 with very valid criteria, from the language aspect it is 4 with very valid criteria, from the display aspect it is with very valid criteria, and from the aspect of conformity with the responsibility indicator it is 4 with very valid criteria. The percentage of the criteria for the completeness level of students' scores in the first trial obtained a completeness percentage of 100% with very high criteria and the second trial obtained a completeness percentage of 73% with high FauziahLu’luil MaknunKecerdasan majemuk pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983 di Harvard School of Education and Harvard Project Zero. Pada teori ini yaitu menentang tes seperti contoh Stanford Binet Test yang disebut sebagai hitungan tradisional yang tak efektif mengukur kecerdasan “Kecerdasan Majemuk Pada Anak Kecerdasan Majemuk Pada Anak Kecerdasan Majemuk Pada Anak Kecerdasan Majemuk Pada Anak Kecerdasan Majemuk Pada Anak,” Selanjutnya, strategi guru sangat berarti dan penting dalam usaha membentuk kecerdasan majemuk peserta didik. Masing-masing anak tentu mempunyai kemampuan intelektual yang beragam. Perbedaan tersebut terletak pada indikator kecerdasan dari masing- masing siswa. Perbedaan kecerdasan diantara siswa menuntut pendidik dalam melakukan tindakan yang adil dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau membahas dan melihat strategi guru dalam rangka mengoptimalkan kecerdasan majemuk siswa yang bersandar pada sumber referensi penelitian. Pendidik yang baik dan profesional yaitu pendidik yang dapat mengetahui kecerdasan majemuk siswa dengan cara mengamati dan sekaligus memberikan bimbingan serta arahan kepada siswa mengenai hobi, minat, dan kecenderungan tiap siswa terhadap respon yang diberikan. Adapun strategi untuk dapat mencekal peningkatan pembelajaran bersandar kecerdasan majemuk yang telah dipraktikkan di maktab yang berlandas multiple intelligences yaitu dengan melangkaui metode pendekatan Multiple Intelligence Research MIR dan pendekatan metode sentra Zakaria Hanafi and Ed, Dan strategi lain juga dapat dilakukan dengan memberikan dukungan dan semangat belajar kepada siswa dan serta dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran Playing Rode. Oleh sebab itu, sepatutnya setiap pendidik dapat memahami cara dalam mengembangkan dan menigkatkan kecerdasan majemuk peserta didik melalui berbagai upaya agar terciptanya siswa yang unggul dan berkualitas dengan menyadari pentingnya pengembangan kecerdasan yang dimiliki setiap siswa sesuai dengan tujuan yang PramasantiDhi Bramasta Subuh AnggoroPendidikan tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja tetapi juga memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa. Pembentukan karakter pada peserta didik dapat dilakukan sejak dini kepada anak. Karakter yang terdapat di dalammnya adalah karakter tanggung jawab dan kerja sama, di SD Negeri 2 Berkoh karakter tanggung jawab dan kerja sama diimplementasikan dalam kurikulum 2013 melalui beberapa kegiatan seperti kegiatan pembelajaran, spontan, keteladanan, pembiasaan yang dilakukan oleh peserta didik untuk membentuk tanggung jawab dan kerja sama di dalam pembelajaran tematik seperti mengerjakan tugas dan membuat kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter tanggung jawab dan kerja sama di dalam pembelaran dan faktor yang mempengaruhinya, supaya guru dapat membimbing peserta didik supaya peserta didik dapat melakukan kegiatan diskusi, praktikum dan lainnya sebagai bentuk tanggung jawab dan kerja sama di dalam pembelajaran tematik kurikulum Sadikin Afreni HamidahPademi Covid-19 has disturbed the learning process in a face-to-face manner. Therefore online learning solutions need to be sought as an answer to these problems. The aim of the study was to obtain an overview of the implementation of online learning in the Biology Education Study Program of the Teaching and Education Faculty FKIP of Jambi University as an effort to suppress the spread of covid-19 in the campus environment. Research subjects were students of Biology Education Study Program. Data collected by telephone interview. Data analysis was performed using the interactive analysis technique of Miles & Huberman. The results showed that 1 students already have the basic facilities needed to take part in online learning; 2 online learning has flexibility in its implementation and is able to encourage the emergence of learning independence and motivation to be more active in learning; and 3 distance learning encourages the emergence of social distancing behavior and minimizes the emergence of student crowds so that it is deemed able to reduce the potential for the spread of Covid-19 in the campus environment. Abstrak. Pademi covid-19 telah mengganggu proses pembelajaran secara konvensional. Maka diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembelajaran secara daring adalah salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran daring di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 di Perguruan Tinggi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi. Data dikumpulkan dengan wawancara melalui zoom cloud meeting. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 mahasiswa telah memiliki fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran daring; 2 pembelajaran daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu mendorong munculnya kemandirian belajar dan motivasi untuk lebih aktif dalam belajar; dan 3 pembelajaran jarak jauh mendorong munculnya perilaku social distancing dan meminimalisir munculnya keramaian mahasiswa sehingga dianggap dapat mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. Lemahnya pengawasan terhadap mahasiswa, kurang kuatnya sinyal di daerah pelosok, dan mahalnya biaya kuota adalah tantangan tersendiri dalam pembelajaran SobriNursaptini NursaptiniSetiani NovitasariTulisan ini bertujuan hendak mengelaborasi sejumlah pemikiran dan konsep yang meyakini pentingnya pembelajaran berbasis daring dalam rangka mewujudkan kemandirian belajar dan sebagai respon perkembangan informasi dan teknologi yang cepat pada era industri metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur bahan-bahan materi yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait dengan pembelajaran daring dan kemandirian belajar. Hasil kajian menyimpulkan bahwa model pelaksanaan pembelajaran berbasis daring terdiri atas 1 model daring yang hanya melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai peserta; 2 model daring yang melibatkan tiga pihak, yaitu mahasiswa, mentor, dan dosen. Pada kedua model tersebut dapat terjadi interaksi secara synchronous, yakni interaksi belajar pada waktu yang bersamaan seperti dengan menggunakan video call, telepon atau live chat. Interaksi juga dapat terlaksana dengan cara asynchronous, yakni interaksi belajar pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik dengan menggunakan forum atau message. Dengan adanya pembelajaran berbasis daring, nmahasiswa atau peserta lebih mandiri belajar dengan kata lain senantiasa tidak tergantung kepada orang lain, menetapkan tujuan belajar, mendiagnoÂsis kebutuhan belajar, memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab serta melÂakukan evaluasi diriYulsy Marselina NitteVera Rosalina BuluThis research aimed to describe the implementation of character education in schools, in terms of planning, implementation and evaluation of the character education. This research method used survey, it was conducted in Elementary Schools of Kupang City. Samples were selected using random sampling cluster area technique so that from a population of 134 schools selected 21 schools representing 6 existing sub-districts. The instruments used are questionnaire and interview guidelines. This research uses qualitative descriptive analysis techniques. This study resulted in; 1 The planning aspect of character education began in 2011/2012 academic year. The initiator was the education office of Kupang City in collaboration with schools’ internal parties. The reason of implementing this character education were to change students’ behaviours into noble people in balance with graduates expected competencies, to help students make wise decisions, and be able to distinguish between good and bad, and to cultivate leadership and responsible characters either in family, school or society. 2 Implementation aspect involved actors of implementation and target of character education including principal, teachers, officers and students. The integration of character education in schools was done through subjects’ learning, habituation and extracurricular activities. 3 The evaluation phase covered impact of implementation, barriers to implementation and solutions to overcome those Suwardi WibowoSiti MaqfirotunThe aim of this study to elucidate the role of teachers is shaping the student’s responsibility class V SD Negeri 111/1 Muara Bulian. This study uses approch qualitative descriptive. The data collection is clone by observation, and interview teachniques. The data analysis technique with data reduction, data presenstation conclusion and verikation the realiability of the results obtained by the triangulation teachninque in order to meet the criteria kreadibilitas realiance and objectivity. The role of teachers in shaping the student’s responsibility class V SD Negeri 111/1 Muara Bulian. Teachers have been instrumental in shaping the student’s responsibility. It can be seen from adherence to all indicators. Howerver there are two descriptors that al though already implemented teacher, they found some students who do not responsible like not doing homework or cheating during given training. The conclusion of this study is that teachers in shaping the student’s responsibility class V SD Negeri 111/1 Muara Bulian. Teachers use role as education and teachers as SuryadiI Made GunawanAsertif training merupakan latihan keterampilan sosial yang diberikan pada individu yang diganggu kecemasan, tidak mampu mempertahankan hak-haknya, terlalu lemah, membiarkan orang lain merongrong dirinya, tidak mampu mengekspresikan amarahnya dengan benar dan cepat tersinggung. Tanggung jawab merupakan memberikan intensitif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong melakukan usaha yang maksimal. Tanggung jawab rendah akan membawa dampak kurangnya bekerja sama antara teman dalam satu kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Teknik Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs Penyaring Kab Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket sebagai metode pokok sedangkan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai pelengkap. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 5, 028 dan setelah dikonsultasikan t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan 6 diperoleh 2,447 ini berarti bahwa t-hitung>t-tabel 5,028> 2,447, maka diambil kesimpulan ada Pengaruh Teknik Asertif Training Terhadap Sikap Tanggung Jawab Pada Siswa MTs Penyaring Kab Sumbawa SariNaniek Sulistya WardaniTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan sikap tanggung jawab siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 03 dapat diupayakan melalui pendekatan saintifik model numbered heads together dan bagaimanakah langkah-langkah pendekatan saintifik model numbered heads together yang diupayakan dapat meningkatkan sikap tanggung jawab siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 03 tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model C. Kemmis dan Mc. Taggart. Prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni, 1 perencanaan; 2 pelaksanaan tindakan dan observasi; 3 refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 03 sebanyak 28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dengan instrumen lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sikap tanggung jawab melalui PSMNHT yakni sebanyak 75% dari seluruh siswa dengan klasifikasi sikap tanggung jawab tinggi di siklus 1 dan meningkat menjadi 89% dari seluruh siswa di siklus 2. Langkah-langkah pembelajaran PSMNHT yang dapat meningkatkan sikap tanggung jawab adalah 1 pembentukan kelompok 4 siswa; 2 menyimak gambar kebersamaan; 3 menanya tentang kebersamaan dengan teman; 4 mencoba berpikir untuk menjawab pertanyaan; 5 berdiskusi menyatukan pendapat; 6mengkomunikasikan dengan memanggil satu nomor tertentu; 7 menanggapi jawaban nomor tertentu; 8 menyimpulkan pembelajaran yang telah Faif PasaniMuhammad BasilMenciptakan manusia yang bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Tanggung jawab belajar selalu bergantung kepada peserta didik dan ditekankan agar peserta didik mengkonstruksi pengertian atau konsepnya sendiri. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI Team-Assisted Individualization. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter tanggung jawab maupun hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, mengetahui hubungan antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen eksperimen semu. Jenis desain yang digunakan adalah One-Shot Case Study. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Banjarmasin yang berjumlah 27 siswa, sedangkan objeknya adalah nilai karakter tanggung jawab siswa dan hasil belajar. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis persentase lalu dilanjutkan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat mengembangkan nilai karakter tanggung jawab siswa, 2 ada terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, 3 terdapat hubungan sebesar 0,558 antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Adapun persamaan regresinya adalah Y = 58,117 + 0,531X dengan X adalah nilai karakter tanggung jawab siswa dan Y adalah hasil belajar. Kata kunci model pembelajaran kooperatif tipe TAI, karakter tanggung jawab, hasil belajarABSTRAKDisiplin dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai karakter yang cukup menjadi sorotan saat ini. Misi penelitian ini yaitu mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan karena melihat banyaknya kasus atau fenomena siswa yang menunjukan perilaku kurang disiplin dan tanggung jawab baik bagi dirinya maupun di hadapan orang lain. Penelitian ini akan mengupas tentang pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa melalui pendekatan saintifik. Metode kuasi eksperimen, merupakan metode dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap karakter disiplin dan tanggung jawab siswa. Hasil penelitian ini dilihat dari presentase rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, yang mulanya 60,08% menjadi 76,18% pada karakter disiplin dan 60,07 mengalami peningkatan menjadi 82,86% dengan kriteria hampir seluruhnya siswa memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab. Sedangkan pada kelas kontrol peningkatan rata-rata keseluruhan skala awal dan skala akhir sikap disiplin dan tanggung jawab di kelas kontrol menunjukkan 46,27% meningkat menjadi 51,84% pada karakter disiplin dan 44,85% mengalami peningkatan dengan presentase 62,69%, berdasarkan hasil presentase tersebut menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dapat mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa serta lebih baik dibandingkan pendekatan Kunci Pendekatan Saintifik, Disiplin. Tanggung JawabABSTRACTDiscipline and responsibility are the values of character that are sufficiently highlighted today. The mission of this research is to develop the character of discipline and responsibility of students by applying scientific approach in elementary school. This study was conducted because it saw the number of cases or phenomenon of students who showed less discipline behavior and responsibility for both themselves and in the presence of others. This research will explore the formation of the character of discipline and student responsibility through a scientific approach. The quasi-experiment method is a method by using experimental class and control class to see the influence of the Scientific Approach to the character of discipline and student responsibility. The results of this study seen from the average percentage of experimental class increased, in the beginning to in the character discipline and increased to with the criteria almost all students have the attitude of discipline and responsibility. While in the control class The average increase of the overall initial scale and the final scale of discipline and responsibility attitude in the control class showed increase to on the character of discipline and increased by percentage, based on the results of the percentage showed that the scientific approach can develop the character of discipline and student responsibility and better than the conventional Scientific Approach, Discipline. Responsible